Every Creature Has A Beauty

Read More

Review : Oriflame The One Lash Resistance Mascara

Make Up Review
Read More

Review : Oriflame The One Eye Liner Stylo Black

Make Up Review
Read More

Hanya Sebuah Tulisan Dari Dia yang Tak Bisa Mengungkapkan

Cerpen Fiksi
Read More

Katanya, Cobalah Ikhlas..

Cerpen Fiksi
Read More

Cerita Tentang Mereka Berdua

Cerpen Fiksi
Showing posts with label cerpen. Show all posts
Showing posts with label cerpen. Show all posts

June 29, 2014

Hanya Sebuah Tulisan Dari Dia yang Tak Bisa Mengungkapkan

Dia menulis ini sebenarnya untukmu, tapi dia tak ingin kau baca tulisannya ini, tak juga orang lain. Dia hanya ingin menulis, karena cuma lewat tulisan bisa dia katakan apa yang dia rasa. Dia hanya ingin hatinya satu-satunya yang dapat membaca tulisan ini.

Tak guna saling menyalahkan. itu benar. Bagaimanapun kamu adalah bagian masa lalunya. Itu juga benar. Selama ini dia hanya menutupi kebaikan saat menjadi "kalian" hanya agar dia tak terlalu sakit. Dia hanya ingin memikirkan kekuranganmu hanya agar dia kuat. Lebihmu dia simpan di peti emas bergembok di lubang hati terdalam.

Beberapa hari terakhir ini bukan hari-hari yang mudah baginya. Dia sempat frustasi, dia sempat tersudut. Tapi dia gak mau kamu melihat sisinya yang itu. Untungnya dia punya gadis-gadis yang selalu tahu perasaannya, yang selalu ngedukung dia, mereka berusaha membawanya keluar dari zona krisis semangat yang sempat dia alami.

Kalian begini, dia juga punya andil. Pasti dia punya kesalahan yang gak lebih kecil dari kesalahanmu. Dia minta maaf atas semua salahnya, semua kurangnya, semua yang tak kamu harapkan darinya. Tapi dulu dia selalu mencoba jadi yang terbaik. Dia selalu mencoba untuk jadi yang kamu suka walaupun dia tak suka. 

Lebihmu pun banyak baginya. Sangat banyak. Dari sabarmu. Sabarmu menunggunya bertahun-tahun. Dari marahmu, untuk kebaikannya. Dari pedulimu, pada apapun yang terjadi padanya. Dari perjuanganmu, mengejarnya, mendapatkannya, mempertahankannya, menenangkannya, tapi kamu melepasnya.

Dia bilang, sebelum kalian jadi seperti ini, kalian selalu menghadapi tembok pertengkaran yang kukuh membentengi diri masing-masing. Tak runtuh diderai air mata, tak hancur dengan senjata apapun yang kalian pakai. Saat semua sudah tak bisa dijalani bersama, kalian bisa saling mencintai dalam diam, dalam doa, dalam jarak. Gak mudah baginya melupakan, gak mudah menjalani apa yang biasa dia jalani bersama.

Dia hanya berdoa agar kamu jadi pribadi yang lebih baik tanpanya. Mungkin bukan dia yang bisa membuatmu menjadi orang yang lebih baik, karena mungkin dia juga masih banyak kurangnya, dia juga perlu memperbaiki dirinya. Tapi kamu, telah membuat perubahan baginya, minimal untuk lebih taat beribadah. Dia juga berpesan, jangan tinggalkan ibadahmu. Saat kamu tak punya penerang di suatu keadaan, Allah selalu ada untuk jadi penerangmu. Jangan jadi lebih brutal. Jangan buat hatimu jadi penangkaran emosi. Emosimu harusnya jadi pengekang tingkah lakumu. Terlalu banyak bahagia yang kamu lukiskan padanya, kamu pasti dapat bahagia lebih dari apa yang kamu beri ke dia. Maafkanlah dia yang mengecewakanmu. percayalah dia juga tak ingin seperti ini. Tetapi dia hanya mengikuti jalan yang diberi Allah. Dia fikir ini yang terbaik. Jadilah pria yang baik bagi siapapun, jadilah pria yang bisa meng-imami orang-orang yang ingin kamu imami. Tetap jadi pria tegar. Jangan jadikan apapun menjatuhkan semangatmu. Rencanakan jalan hidupmu, wujudkan itu jadi satu pembuktian padanya bahwa kamu bisa lebih baik tanpanya, walau tanpanya..

Aku hanya membantunya menyampaikan ini. Semoga Allah memberi yang terbaik bagi kalian berdua..
Read More

June 08, 2014

Katanya, Cobalah Ikhlas..

Semua manusia punya cerita. Cerita sedih maupun bahagia. Aku akan menceritakan sebuah cerita sedih dari seorang yang aku kenal yang tak bisa aku sebutkan.

Memang, semua orang pasti pernah sakit. Semua pasti pernah gagal, pernah kecewa, pernah jatuh. Tapi aku agak ragu untuk menuliskan bahwa semua orang pasti pernah bahagia atau semua akan bahagia. 

Aku pernah mendengar sebuah lagu yang sangat-sangat memberi energi positif bagi siapapun yang merasa sedih, kecewa. Lagu itu sangat menegaskan bahwa setiap manusia pasti akan bahagia jika setia,sabar,dan percaya.

Dia pernah setia, dia orang yang sabar, dia juga selalu percaya bahagia pasti ada. Dia selalu bilang bahwa semua akan mudah jika dijalani dengan keikhlasan. Jika kau kecewa maka ikhlaslah dikecewakan, jika kau sedih ikhlas lah bersedih, jika kau jatuh ikhlas lah maka kau mudah untuk bangkit.

Prinsip itu mungkin berlaku pada semua hal. Namun yang menjadi titik fokus ia berbicara adalah pada hal asmara, karena momennya saat dia sedang patah hati,hehe.

Dia pernah mengikhlaskan kecewanya, dia pernah mengikhlaskan pengorbanannya, dia pernah mengikhlaskan kesabarannya. Katanya itu sulit tapi akan mudah seiring berjalannya waktu dibantu dengan keikhlasan itu tadi. Dia bilang sangat sulit ketika sudah diajak berkeliling awan lalu dihentakkan ke tanah tiba-tiba. Dia bilang sangat sulit ketika tiba-tiba merasa dikecewakan padahal sangat mendamba. Dia juga bilang sangat sulit membenahi hati saat sudah berserakan. Tapi dia bilang, ikhlas itu tidak sulit. Hanya cukup yakinkan dirimu bahwa kau akan dapatkan dambamu lagi, kau akan berkeliling awan yang lebih tinggi lagi tanpa harus jatuh ke tanah, hatimu akan tersusun rapi tanpa harus berserakan kembali.

Dia bilang, tak perlu melihat ruginya dirimu jika ingin ikhlas. Kau merasa sakit, pasti ada orang yang pernah kau sakiti juga. Kau pernah dikecewakan, pasti ada orang yang kau kecewakan, kau dijatuhkan pasti karena ada orang yang kau jatuhkan juga, kau sudah berkorban tapi sia-sia pasti ada orang yang telah berkorban dan kau sia-siakan. Kau pernah berusaha tapi gagal? Coba lagi, mungkin bukan saat ini usahamu itu membuahkan hasil.

Kalau kau sedih karena orang yang kau sayangi, yakinlah dia juga pasti bersedih jika dia menyayangimu. Kau kecewa karenanya, dia juga pasti merasa kecewa karena tak dapat memberimu bahagia. Kalau kau merasa pengorbananmu sia-sia, dia juga punya pengorbanan untukmu yang mungkin tak kau lihat.

Semua bahagia yang kau damba kuncinya ikhlas, maafkan, dan jadi yang lebih baik lagi. Tak perlu memikirkan baik-buruknya orang, yang perlu kau lakukan ikhlaskan semua yang terjadi padamu, ambil manfaatnya, jadikan pelajaran, dan buat itu jadi penuntunmu.

Bukan mau munafik atau sok baik atau sok memotivasi atau lain-lainnya, hanya pengen berbagi cerita yang aku dapat dari beliau. Ceritanya bermanfaat sih bagi aku, semoga bermanfaat bagi pembaca ya :)
Read More

December 22, 2013

Another Love Story

Hari ini aku dan keluargaku pindah rumah. Rumah yang menurut mereka paling baik untuk ditempati sampai akhir hayat. Letaknya memang tak jauh dari rumah yang kami tempati sebelumnya. Sebelum kami benar-benar menempati rumah baru itu, pasti ada ritual wajib yang harus kami lakukan, yaitu bersih-bersih. Andai aku punya kekuatan supranatural, aku juga pasti akan membersihkan makhluk-makhluk jahat dari sini. Tapi ini bukan sinetron, dongeng, maupun cerita di novel -_-

Hari ini kami memulai bersih-bersih. Aku kebagian membuang barang-barang di gudang. Barang yang kutemukan rongsok semua -_- Tapi ada satu benda persegi yang menarik perhatianku. Buku. Buku yang diselimuti cover pink yang simple tapi indah. Akibat rasa penasaranku yang luar biasa liarnya, tanpa pikir panjang langsung kubuka buku itu. 

Di lembar pertama aku membaca tulisan tangan yang penuh dengan seni
Buku ini adalah sebagian gambaran dari hidupku, 
Hidup yang sangat berarti bagiku tapi tidak bagi orang.

Kubuka lagi lembar selanjutnya
Apapun yang ada di hidupku sangat aku hargai,
termasuk Dia...

Lembar demi  lembar ku buka dan ku baca
Aku pernah punya Dia
Saat itu kami saling memiliki
Saat itu aku merasa sebagai orang yang paling kuat
Kalian boleh menantangku, Kalian boleh menguji kekuatanku
Tapi hanya pada saat itu, jangan sekarang.
Bu..
Aku tak tau harus cerita kepada siapa
Kau tahu betul kalau aku kuat karena dia
Tolong aku bu...

Aku mulai mendapatkan konflik di hidup pemilik buku ini. Di lembar berikutnya aku kira dia ingin membuat surat.

Disini, Suatu hari di Bulan dan Tahun ini

Bu, aku kirimkan surat ini. Aku ingin bercerita. Maaf  jika hanya cerita sedih yang kugambarkan di secarik kertas dan kukirimkan kepadamu. Maaf karena kau tak bisa melihatku bahagia. Tapi yang ingin aku perjelas bahwa "aku pernah bahagia" bu dan itu dengan dia dan karena dia. Kau kenal dia? Dia orang yang menggenggam tanganku saat aku mulai gentar. Dia satu-satunya orang yang mendengarkanku saat aku ingin didengar. Dia satu-satunya orang yang tahu bagaimana mengatasi emosiku. Dia.. segalanya bagiku setelah kalian bu.

Kau tahu kenapa aku menulis ini? Aku tidak akan mengeluh jika aku masih sanggup mengatasinya. Tapi sekarang aku menyerah untuk menghadapi ini. Aku menyerah untuk berpura-pura kuat. Aku menyerah bertingkah seakan-akan aku bisa tanpa dia. Aku kehilangan dia..

Pada saat kritis sebelum aku dan dia tak lagi akan menjadi "kami" dia selalu bertanya. Tapi mulutku tak bisa menjawab, namun hatiku selalu menjelaskan apa yang dia inginkan. Hati? Mustahil dia bisa mendengar suara hatiku. 

Aku pernah bilang kepadanya bahwa semuanya sudah berbeda.
Lalu dia bertanya "apa bedanya dulu dan sekarang? rasamu yang dulu dan sekarang"
Mulutku diam, tapi hatiku lancar menjawab "aku tidaklah tau apa bedanya karena sebenarnya semua masih sama dan akan tetap sama, terutama rasaku."
Dia berkata "Beri aku satu alasan saja kenapa aku harus bertahan!"
Mulutku tetap diam, lagi-lagi hatiku yang ambil andil "Karena aku satu-satunya yang kamu sayang, dan karena kamu yang aku cinta"

Bu, aku hancur..

Lembar surat ini buat aku penasaran akan yang punya buku dan cerita hidup ini. 
Seberapapun sulit keadaan yang aku alami, 
Aku masih yakin bahwa kami tetap saling menyayangi
 Aku masih yakin bahwa aku masih jadi satu-satunya orang yg ia sayang
Dan memang dia satu-stunya orang yang aku cinta.
Aku percaya bahwa ini bukan akhir dari "kita"
Aku masih punya harapan besar untuk menjadi "kita" di hari mendatang
Bayangan bahwa aku menjadi wanita yang kau butuhkan selalu,masih mengiang di anganku.
Aku tahu bahwa aku belum kehilangan impianku itu.
Tetaplah menyayangiku layaknya aku yang akan selalu menyayangimu.
Perdulilah padaku seperti aku selalu memperdulikanmu.
Cintailah aku sampai Tuhan tak izinkan kita untuk mencinta lagi.
Aku mohon..
Agar semuanya seperti dulu 
Saat kau selalu untukku
Dan aku juga sama.
Aku mohon...

Kenapa cerita  ini begitu membuatku pusing ? Sebenarnya karena apa mereka berpisah? Kenapa ia tak jadi mengirimkan surat ini pada ibunya? Dan pertanyaan terbesarku, seperti apa pemilik buku ini. Aku jadi sangat ingin bercerita langsung dengannya karena menurutku dia sangatlah kasihan.
Kututup buku ini dengan niat akan melanjutkan bacaan ini nanti saat aku tak disibukkan dengan rongsokan yang harus kubersihkan. Aku akan menyimpan rasa penasaranku sampai aku membaca lembar terakhir dari buku harian ini.

Read More

November 08, 2013

Jika dan Hanya Jika Ini Adalah Sebuah Dongeng

Aku pernah membaca cerita ini.
Aku menulis ini jika dan hanya jika ini adalah sebuah dongeng...
Aku menulis ini karena bagian ini yang masih aku ingat entah kenapa.

Hari itu terasa sangat dingin bagi Sang Putri. Putri berkelahi hebat dengan pangerannya. Segala macam perasaan telah dicurahkan pangeran pada sang putri. Tapi sang putri hanya terdiam. Diam dalam rintihan kesakitan dengan tangisan. Sakitnya, marahnya, sedihnya, murkanya, putri sudah terbiasa menyimpannya sendiri. Mungkin sang Pangeran tidak tahu hal itu. Dalam hal ini, dikisahkan seperti sang putri yang selalu membuat masalah, sang putri yang selalu menyiramkan minyak ke riuhannya api. Putri menangis karena merasa pangeran tidaklah bahagia hidup bersamanya. Putri menyesali segala perbuatannya yang membuat pangeran marah. Pernah suatu saat pangeran bertanya "tidakkah kau takut jika ada yang lebih memperhatikanku daripada engkau? Tidakkah kau takut jika ada yang mencari-cari kesempatan untuk mendekatiku? Tidakkah kamu takut jika aku sampai lelah dengan hubungan ini? Tidakkah kamu takut jika kehilangan aku wahai putriku ? Betapa hancurnya hati Putri dihujani dengan pertanyaan2 itu. Melewati saat2 pelik dengan menahan kesedihan, dengan bercucuran air mata, putri pun berbicara. 
Putri bertanya "Adakah yang lebih memperhatikanmu daripada aku?"
"Ada" jawab Pangeran.
"Adakah seseorang yang mencari2 kesempatan mendekatimu?"
"Ada" sahut pangeran
"Lelahkah kamu menjalani hubungan ini?"
"Untuk saat ini aku masih bisa bertahan putri, tapi aku tak bisa menjamin hari esok"
"Akankah aku kehilangan kamu, Pangeranku?"
"itu tergantung kamu" jawab pangeran.
Seketika hati Putri tak karuan. Bisakah kalian bayangkan perasaan sang putri ketika tahu bahwa ada orang yang lebih memperhatikan pasangannya? Lagi-lagi putri dikalahkan oleh "orang yang selalu ada". Putri menyesal. Mulutnya tak bisa berkata apa-apa, tak bisa mengungkapkan apa yang ia rasakan, tak bisa mengungkapkan bahwa ia juga merasakan sakit. Mungkin mulut sang Putri akan tetap terdiam sampai waktu untuk sang putri berbicara telah tiba..

Kelanjutannya akan kutulis lain waktu *mengingat keras* .
see ya :)
Read More

October 11, 2013

Cerita Tentang Mereka Berdua

Ini cerita tentang mereka. Mereka... lelaki dan perempuan itu. Kata orang, dua manusia bisa bersatu asalkan punya satu rasa. Dua insan bisa sejalan asal punya satu tujuan. Kata orang...
***
Kira-kira 5 tahun yang lalu. Ada satu sosok lelaki yang begitu hangat. Sangat hangat.. hingga jemari tangannya tak sehangat api unggun yang anggun. Ada ilusi yang diberikannya, walaupun lewat pesan singkat. Seperti yang lain, mereka melewati satuan waktu untuk saling mengenal. Seberapa hangatnya, seberapa mulianya hati mereka untuk mulai dikuasakan satu sama lain. Mungkin bagi orang, proses ini adalah proses memberi yang terbaik, tapi tidak untuk mereka. Bagi mereka proses ini saling memberi apa adanya. Bukan si pria menunjukkan ketangguhannya, bukan juga si wanita menunjukkan keelokannya. Lamunan indah bersama, menari-nari di puncak khayal. Luapan berbagai rasa hanya menunggu waktu untuk diajak saling mengerti. Saat jalan sudah menjadi satu, saat hati sudah melekat, saat keduanya berkhayal menjadi pasangan, proses ini harus sampai disini. Untuk saat ini hanya cukup disini.....
***
Mulai dengan jalan masing-masing. Mungkin hati belum rela. Mungkin hari belum terbiasa. Mungkin waktu belum berpihak. Mungkin juga mereka tidak berjodoh. Satu sama lain saling berjuang berjalan menginjak imajinasi yang menyakitkan agar tak muncul ke permukaan. Karna pasti itu akan membawa mereka kembali ke masa yang tak punya harapan. 
***
Sekitar 2 tahunan yang lalu, mereka dipertemukan kembali. Entah apa maksud dari ini semua. Pertemuan ini membangkitkan kembali memori-memori yang sudah mereka simpan rapi dalam kotak tua di dasar ingatan dan hati mereka. Kembali proses yang sama mereka lewati. Kembali rasa yang sama mereka rasakan seperti 5 tahun yang lalu. Hanya bedanya, kali ini semuanya terasa lebih nyata, terasa lebih menyeruak. Aku bersaksi, di antara mereka, ada yang berdoa agar ini bukan hanya sekedar khayalan mereka, agar ini bukan sekedar kejadian yang fana. Tapi kalian tau ? Seberapa besarpun keinginan mereka, seberapa seringpun dia berdoa, tetap saja... hal yang sama terjadi lagi. Jalan terbelah menjadi dua. Arah mereka berbeda, tapi dalam hati mereka, ada satu tujuan yang sama. 
***
Ini yang ketiga kalinya. Ketiga kalinya mereka bertemu. Mungkin mereka sudah lelah. Lelah berkhayal yang tak pernah ada realisasinya. Di kali ketiga ini, keduanya berpasrah. Menjalin komunikasi yang apa adanya. Tapi tetap, jika sebentar saja mengingat seseorang, pasti semua kenangan yang terkubur akan mudah hidup kembali. Persis seperti mereka. Mereka bilang, saat mereka bersama, ikatan batin mereka kuat. Itu yang membuat aku heran. Mereka juga bilang, setiap menjalani proses yang sudah berulang-ulang itu, rasa mereka sangat kuat. Tapi mengapa mereka selalu gagal? Aku yakin, pasti ada hal-hal yang akan membuat semua ini jadi sesuatu yang luar biasa yang akan mereka rasakan. Dan aku... berdoa untuk mereka agar apa yang menjadi tujuan mereka dapat mereka capai. Aku berdoa agar kali ketiga ini bukan hal yang sia-sia untuk mereka. Aku sangat tahu bagaimana perjuangan mereka pada saat ini. Aku sangat sangat tahu seberapa kuat mereka mempertahankan yang tak ingin mereka relakan. Aku tahu...
Kalian tahu akhirnya? Bukan seperti proses-proses pelik sebelumnya, kali ini mereka berhasil. Berhasil mengukir sejarah pada satu tanggal. Hati yang melekat tak perlu khawatir untuk merelakan, jalan lurus tak perlu dibagi dua arah, hari-hari tak perlu takut untuk sendirian. Berbahagialah yang bisa dapatkan bahagianya. Berbahagialah mereka yang sudah menggenggam bahagianya :')
***
Dulu... aku sering mendengar gurauan orang yang menyatakan "jika bertemu dengan seseorang dengan tidak sengaja sebannyak tiga kali, maka kalian berjodoh". Kupikir gurauan ya hanya sekedar gurauan. Tapi dari mereka, aku seperti melihat sedikit nilai kebenaran dalam gurauan itu, karena mereka berjodoh di kali ketiga mereka bertemu. Apapun itu, doa ku selalu kusertakan untuk mereka :)
Read More

July 15, 2013

Surat Penyampai Rinduku


 Senin, 15 Juli 2013

 Untukmu yang Terkasih

Sudah lama sejak aku tidak mengirimkan ini padamu. Sudah lama sejak terakhir kalinya aku menulis ceritaku untukmu. Apa kau kesepian? Maafkan aku yang lalai untuk memberi kabarku padamu. Apa kau cemas? Aku baik2 saja. Bagaimana disana? Masihkah sama? Masihkah kau selalu tersenyum? Masihkah kau berbahagia? Aku harap masih, dan aku harap kau akan tetap begitu.

Kau tahu? Akhir2 ini aku sering merasa sepi diantara ribuan manusia, diantara makhluk2 Tuhan lainnya. Aku sering merasa gelap diantara kilaunya bohlam2 dunia. Aku merasa tak ada yang lebih terang dibanding dengan lenteramu. Yang aku sesalkan, kenapa kau membawa lentera itu jauh dariku. Yang aku ingin, walaupun hanya dengan lenteramu,aku ingin bisa menggapaimu. Aku ingin mampir kesana, ketempatmu. Orang-orang bilang disana indah. Benarkah ? 

Pagi tadi kembali kusiram bunga yang kita tanam dulu. Yang aku herankan kenapa bunga itu tidak menanyakanmu. Atau jangan-jangan mereka lupa bahwa ada kau yang dulunya membantu mereka bernyawa. Kau tahu? Warna mereka indah. Apa kau bisa melihat mereka dari sana? Aku yakin bisa...

Orang-orang yang kukenal tak ada lagi yang sepertimu. Kebodohan yang pernah aku lakukan adalah mencari orang yang sama sepertimu, padahal aku mengerti bahwa Tuhan tidak pernah menciptakan makhluknya dengan identik, bahkan yang terlahir kembar sekalipun. Walaupun si kembar itu disebut identik, tapi tetap saja ada dari mereka yang berbeda. Guruku pernah bercerita, daun-daun yang hidup dalam satu pohonpun tak akan ada yang sama persis, apalagi dirimu..

Aku menulis ini karena baru saja kau menegurku lewat detak jantungku. Lalu sapaanmu mengalir bersama darah yang membantuku hidup dan berhenti di kenangan kita dulu. Apa kau merindukanku? Aku selalu merindukanmu. Aku menulis ini agar aku bisa mencurahkan apa yang aku rasa tanpa orang lain mengatakan aku gila. Aku yakin kau pasti mengerti. Walau surat ini nantinya akan berakhir ditumpukan surat2 yang kubuat, sama seperti surat yang kemarin2, tapi aku ingin tetap melakukannya. Aku tetap ingin menulis ini sampai nanti kau tak mengizinkan aku untuk menulisnya lagi. 

Malam ini boleh aku minta tolong padamu? Bisakah kau menjagaku dalam lelap yang menakutkanku? Bisakah kau singgah kedalam mimpiku walau hanya tersenyum? Sudah lama setelah aku merasakan mimpi indah bersamamu. Bolehkah aku merasakan itu lagi? Tuhan, izinkan dia lepas dari pangkuanmu sesaat agar dia bisa singgah dimalamku ini. Ku kirimkan rinduku lewat surat singkat ini. Entah kapan rindu ini akan berhenti. Atau mungkin, tidak akan pernah berhenti..

Tertanda,
Aku yang Mengasihimu
Read More

July 13, 2013

UntukMmu yang Selalu Membuatku Jatuh Cinta pada Setiap Hal

Pagi itu masih sama. Masih seperti pagi yang membosankan. Sore itu juga sama. Sama-sama membosankan..

Setiap sudut terasa kaku. Oksigen juga masih tetap tak terlihat. Pernah kucoba untuk melihat hijaunya daun dan rerumputan, tapi yang aku lihat hanya warna hijau yang jelek. Ntah itu hanya perasaanku saja atau memang hijaunya jelek ? 
Melihat birunya langit, tapi terhalang awan jelek, bentuknya jelek, dari segala arah juga tetap jelek, sama seperti hijau daun dan rumput. 
Lalu.. ada segerombolan bunga yang tertangkap di lensaku. Bunga itu ramai dikelilingi anak-anak yang sangat sibuk tertawa karena bunga itu. Kenapa? Padahal bunganya jelek, warna-warna nya juga ga selaras. Kuabaikan mereka yang asik dengan ketidak"asik"an.
Kulihat kain putih yang menutupi jendela. Rasanya makin hari warnanya makin abstrak. Seperti itulah hari-hari yang terlewati sebelum ini. Hanya sebatas pagi ke sore, sore ke malam, lalu malam jadi pagi lagi.

Tapi pagi tadi agak berbeda. Lebih tepatnya "sangat" berbeda. Sorenya juga berbeda. Entah itu kenapa, tapi aku melihat putih kain jendela tadi layaknya putih kertas yang belum pernah tersentuh tangan. Hijaunya daun dan rerumputan yang sangat kubenci berubah jadi pemandangan yang sangat membuat aku menikmati bulir-bulir oksigen yang menutupi atmosfer ini. Aku jadi suka sama awan-awan berbagai bentuk yang bekerja sama dengan birunya langit untuk memayungiku, memayungi kalian juga. 
Sekarang..Kuanggap ketidak-selarasan warna bunga-bunga sebagai hasil seni yang luar biasa dari Tuhan yang dihadiahkan kepadaku.
Dan sekarang... aku selalu jatuh cinta pada setiap hal yang kulihat dan yang kurasakan.
Entah kalian percaya atau tidak, tapi ini bukan sekedar imajinasi.

Terimakasih Kkamu ..
Read More

June 01, 2013

Malaikat Duniaku

Mereka... Sepasang Malaikat ciptaan Allah. Malaikat yang nyata, tapi tak punya sayap. Mereka malaikat, tapi tak bercahaya. Hati mereka yang membuat mereka berkilauan walau tanpa cahaya. Jika mereka berada diantara ribuan orang yang berkerumun, pasti sangat mudah untuk menemukan mereka karena mereka berbeda, khususnya bagiku. Saat mereka tersenyum, bukan hanya hatiku yang tersenyum, tapi seolah alam ini juga tenang. Saat mereka tertawa, luar biasa kebahagian yang aku rasakan. Saat-saat seperti itu yang mampu membuat aku melupakan segala problema yang tengah aku hadapi. Saat-saat seperti itu seperti keadaan menentramkanku. Entah tawa dan senyum itu karna ku ataupun bukan, aku berharap tawa dan senyum itu tidak akan lenyap. Apapun yang aku lakukan, selalu aku berharap yang kulakukan itu bisa membuat senyum itu tertoreh.

Pernah suatu waktu, bukan senyum ataupun tawa yang tertoreh, tapi malah tetesan2 air suci yang makin lama makin membanjir. Seketika hatiku sakit seperti disayat pisau yang baru diasah yang kalaupun sembuh pasti meninggalkan bekas. Tuhan... kenapa malaikatmu menangis ? Apakah aku salah? Lalu aku harus apa? 

Saat itu rasanya lebih sakit dari luka apapun yang pernah ku derita . Aku yang hanya sekedar menyaksikan merasa perih, lalu bagaimana dengan dia yang menangis itu? Aku tak bisa membayangkan rasanya. Pernah suatu kali aku mencoba untuk mebayangkan, memahami, meresapi, merasakan seperti apa sakitnya. Benar saja, aku tak sanggup. Apapun alasan yang menyakiti mereka, aku berharap aku bisa menjadi obat dari rasa sakit, penentram dari kegaduhan hati, penenang dari kegelisahan yang mereka rasakan.

Allahuma ya Allah...
Jangan sakiti malaikat-malaikat itu...
Jangan beri mereka rasa sakit yang memudarkan senyum mereka...
Jangan beri sesuatu yang tidak bisa mereka hadapi dengan tenang...
Tentramkan hati mereka, tenangkan jiwa mereka...
Dekatkan mereka padaMu...
Lindungi mereka...
Sayangi mereka...
Karena mereka malaikatMu...
Mereka..
Malaikatku...
Read More

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

About Me

Popular Posts

Categories

beauty (3) cerpen (8) eye make up (3) fiksi (8) lash resistance mascara (1) make up (3) mascara (1) oriflame (2) puisi (5) sastra (14) the one (2)
Powered by Blogger.

BTemplates.com

Blogroll

Free Music Online
Free Music Online

free music at divine-music.info

Blogger templates

About

Copyright © Naya's | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com