Pagi itu masih sama. Masih seperti pagi yang membosankan. Sore itu juga sama. Sama-sama membosankan..
Setiap sudut terasa kaku. Oksigen juga masih tetap tak terlihat. Pernah kucoba untuk melihat hijaunya daun dan rerumputan, tapi yang aku lihat hanya warna hijau yang jelek. Ntah itu hanya perasaanku saja atau memang hijaunya jelek ?
Melihat birunya langit, tapi terhalang awan jelek, bentuknya jelek, dari segala arah juga tetap jelek, sama seperti hijau daun dan rumput.
Lalu.. ada segerombolan bunga yang tertangkap di lensaku. Bunga itu ramai dikelilingi anak-anak yang sangat sibuk tertawa karena bunga itu. Kenapa? Padahal bunganya jelek, warna-warna nya juga ga selaras. Kuabaikan mereka yang asik dengan ketidak"asik"an.
Kulihat kain putih yang menutupi jendela. Rasanya makin hari warnanya makin abstrak. Seperti itulah hari-hari yang terlewati sebelum ini. Hanya sebatas pagi ke sore, sore ke malam, lalu malam jadi pagi lagi.
Tapi pagi tadi agak berbeda. Lebih tepatnya "sangat" berbeda. Sorenya juga berbeda. Entah itu kenapa, tapi aku melihat putih kain jendela tadi layaknya putih kertas yang belum pernah tersentuh tangan. Hijaunya daun dan rerumputan yang sangat kubenci berubah jadi pemandangan yang sangat membuat aku menikmati bulir-bulir oksigen yang menutupi atmosfer ini. Aku jadi suka sama awan-awan berbagai bentuk yang bekerja sama dengan birunya langit untuk memayungiku, memayungi kalian juga.
Sekarang..Kuanggap ketidak-selarasan warna bunga-bunga sebagai hasil seni yang luar biasa dari Tuhan yang dihadiahkan kepadaku.
Dan sekarang... aku selalu jatuh cinta pada setiap hal yang kulihat dan yang kurasakan.
Entah kalian percaya atau tidak, tapi ini bukan sekedar imajinasi.
Terimakasih Kkamu ..
0 comments:
Post a Comment