Every Creature Has A Beauty

November 08, 2013

Jika dan Hanya Jika Ini Adalah Sebuah Dongeng

Aku pernah membaca cerita ini.
Aku menulis ini jika dan hanya jika ini adalah sebuah dongeng...
Aku menulis ini karena bagian ini yang masih aku ingat entah kenapa.

Hari itu terasa sangat dingin bagi Sang Putri. Putri berkelahi hebat dengan pangerannya. Segala macam perasaan telah dicurahkan pangeran pada sang putri. Tapi sang putri hanya terdiam. Diam dalam rintihan kesakitan dengan tangisan. Sakitnya, marahnya, sedihnya, murkanya, putri sudah terbiasa menyimpannya sendiri. Mungkin sang Pangeran tidak tahu hal itu. Dalam hal ini, dikisahkan seperti sang putri yang selalu membuat masalah, sang putri yang selalu menyiramkan minyak ke riuhannya api. Putri menangis karena merasa pangeran tidaklah bahagia hidup bersamanya. Putri menyesali segala perbuatannya yang membuat pangeran marah. Pernah suatu saat pangeran bertanya "tidakkah kau takut jika ada yang lebih memperhatikanku daripada engkau? Tidakkah kau takut jika ada yang mencari-cari kesempatan untuk mendekatiku? Tidakkah kamu takut jika aku sampai lelah dengan hubungan ini? Tidakkah kamu takut jika kehilangan aku wahai putriku ? Betapa hancurnya hati Putri dihujani dengan pertanyaan2 itu. Melewati saat2 pelik dengan menahan kesedihan, dengan bercucuran air mata, putri pun berbicara. 
Putri bertanya "Adakah yang lebih memperhatikanmu daripada aku?"
"Ada" jawab Pangeran.
"Adakah seseorang yang mencari2 kesempatan mendekatimu?"
"Ada" sahut pangeran
"Lelahkah kamu menjalani hubungan ini?"
"Untuk saat ini aku masih bisa bertahan putri, tapi aku tak bisa menjamin hari esok"
"Akankah aku kehilangan kamu, Pangeranku?"
"itu tergantung kamu" jawab pangeran.
Seketika hati Putri tak karuan. Bisakah kalian bayangkan perasaan sang putri ketika tahu bahwa ada orang yang lebih memperhatikan pasangannya? Lagi-lagi putri dikalahkan oleh "orang yang selalu ada". Putri menyesal. Mulutnya tak bisa berkata apa-apa, tak bisa mengungkapkan apa yang ia rasakan, tak bisa mengungkapkan bahwa ia juga merasakan sakit. Mungkin mulut sang Putri akan tetap terdiam sampai waktu untuk sang putri berbicara telah tiba..

Kelanjutannya akan kutulis lain waktu *mengingat keras* .
see ya :)

0 comments:

Post a Comment

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

About Me

Popular Posts

Categories

Powered by Blogger.

BTemplates.com

Blogroll

Free Music Online
Free Music Online

free music at divine-music.info

Blogger templates

About

Copyright © Naya's | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com