Kali ini akan aku ceritakan sepotong kisah pahit yang dihadiahkan seorang sahabat terkasih. Ketika ada pertanyaan yang ditujukan padaku tentang sebuah prioritas, tentang pilihan diantara para sahabat dan seorang kekasih. Mungkin jawabanku tidak berupa pilihan. Mungkin aku akan menjawab, "itu bukan pilihan, tidak ada yang harus ditinggalkan untuk memilih. Aku tidak akan meninggalkan para sahabat demi seorang yang ku kasihi, begitupun sebaliknya. Hal yang terbaik yang bisa aku lakukan yaitu membuat mereka (para sahabat dan orang yang ku kasihi) menjadi satu pilihan, yaitu bahagia. Lalu bahagiaku termasuklah para sahabatku beserta dia yang ku kasihi".
Setidaknya jangan mengatas-namakan kedewasaan untuk menyakiti perasaan orang, termasuk para sahabat. Karena yang ku tahu, dewasa tak pernah menyakitkan, dewasa tak pernah sekejam ini, dewasa tak pernah menghilangkan sisi lembut dari hatimu. Dewasa menurut versiku adalah bisa menempatkan diri pada keadaan dengan tepat, bijaksana, adil, dan tidak menyalahkan yang benar ataupun sebaliknya.
Mungkin bagimu, aku dan kami adalah sahabat pada waktu lampau. Yang saat kamu sudah merasa dewasa bukan lagi sahabatmu. Yang saat kau telah temukan orang yang kau kasihi melebihi dirimu sendiri, kami kau jauhkan dari hatimu, bahkan dari pandangan matamu. Memang tak ku pungkiri bahwa sahabat gak akan bisa selamanya mendampingimu setiap waktu kau butuhkan. Tapi aku juga yakin, ketika tak ada lagi yang dapat menolongmu, sahabat adalah salah satu penolong terbaik di dunia.
Jangan menutup matamu tentang kejadian masa lalu karena apa yang kau lihat sekarang. Jangan engkau paksa hatimu merobek lembaran kenangan bersama sahabatmu hanya karena pena baru telah mengisi lembar baru. Jangan pungkiri bahwa sebelum ada dia, aku dan kami adalah tempatmu berlega hati terhadap masalah, bersenang hati setelah bersedih, bersenyum riang setelah lelah menangis. Jangan menjadi orang yang sadis bagi orang-orang yang menganggapmu lebih dari sahabat. Kekasih bisa engkau ganti sesuai zaman. Tapi sahabat berlaku sepanjang masa.
Semoga bilah tajam yang kamu tancapkan di hati kami satu per satu dapat tercabut sendiri seiring waktu. Semoga duri beracun yang sempat kamu ucapkan pada kami dapat ternetralisir oleh keikhlasan hati kami. Semoga ruang kosong di hatimu yang tak bisa kami isi sekarang sudah berisi. Semoga dia yang kau pilih cukup menggantikan aku dan kami. Harapanku tetap pada apa-apa saja yang baik bagimu, baginya, bagi kita. Karena walau hatimu begitu beku, kau tetap sahabat kami.
Jangan menutup matamu tentang kejadian masa lalu karena apa yang kau lihat sekarang. Jangan engkau paksa hatimu merobek lembaran kenangan bersama sahabatmu hanya karena pena baru telah mengisi lembar baru. Jangan pungkiri bahwa sebelum ada dia, aku dan kami adalah tempatmu berlega hati terhadap masalah, bersenang hati setelah bersedih, bersenyum riang setelah lelah menangis. Jangan menjadi orang yang sadis bagi orang-orang yang menganggapmu lebih dari sahabat. Kekasih bisa engkau ganti sesuai zaman. Tapi sahabat berlaku sepanjang masa.
Semoga bilah tajam yang kamu tancapkan di hati kami satu per satu dapat tercabut sendiri seiring waktu. Semoga duri beracun yang sempat kamu ucapkan pada kami dapat ternetralisir oleh keikhlasan hati kami. Semoga ruang kosong di hatimu yang tak bisa kami isi sekarang sudah berisi. Semoga dia yang kau pilih cukup menggantikan aku dan kami. Harapanku tetap pada apa-apa saja yang baik bagimu, baginya, bagi kita. Karena walau hatimu begitu beku, kau tetap sahabat kami.
0 comments:
Post a Comment